The Six Thinking Hats

Apa itu the six thinking hats?

The six thinking hats adalah cara memecahkan suatu masalah dari berbagai perspektif, dengan metode yang jelas dan menghindari konflik. Metode ini dapat digunakan oleh individu atau kelompok untuk berpikir secara konstruktif tentang cara menyelesaikan masalah.

Enam tipe pemikiran ini mewakili sudut pandang yang berbeda terhadap suatu permasalahan. Teori the six thinking hats menggunakan enam topi yang mewakili enam cara berpikir, berikut penjelasan masing-masing topi pada teori tersebut.

1. White Hat – Topi warna putih digunakan pada awal dan akhir diskusi.

Topi warna putih mewakili cara berpikir yang fokus mengumpulkan fakta dan data yang tersedia. Artinya, topi putih merupakan cara berpikir berdasarkan fakta dan kondisi aktual.

Selanjutnya, kamu dapat mendiskusikan informasi apa yang belum dikumpulkan dan mencari tahu sumber informasi tersebut bisa didapatkan.

2. Red Hat – Bertolak belakang dengan topi putih yang mengandalkan logika dan rasional, topi merah lebih mengandalkan perasaan.

Ketika menggunakan topi merah, kamu bisa mengemukakan semua perasaan terhadap suatu masalah. Mulai dari rasa takut, marah, ragu, dan sebagainya.

Penyampaian perasaan ini sangat penting agar setiap anggota tim merasa lebih tenang karena kegelisahannya didengar.

3. Green Hat – Warna hijau selalu menggambarkan kesegaran dan berkelanjutan.

Penggunaan topi hijau artinya kamu siap untuk menggali ide baru.

Kamu memberanikan diri untuk berpikir lebih hebat dari biasanya, termasuk mencoba cara-cara baru yang tak biasa.

4. Yellow Hat – Usai menggali beberapa ide baru, tiba waktunya kamu menggunakan topi kuning untuk memilih beberapa ide dengan posibilitas yang lebih baik.

Kamu harus tetap optimis dalam menggunakan topi hijau dan kuning, ya.

5. Black Hat – Topi hitam memiliki perspektif yang paling kuat.

Cara berpikir ini paling banyak digunakan karena menggunakan gambaran dan logika yang jelas.

Topi kuning dan topi hitam seringkali bertentangan karena topi kuning didasari atas optimisme, sementara topi hitam didasari fakta dan logika.

6. Blue Hat – Topi biru biasanya digunakan oleh pemimpin dalam tim.

Pengguna topi biru dapat memimpin, mengatur, dan mengarahkan semua orang agar suasana tetap kondusif untuk mencapai tujuan.

Sebenarnya, penerapan six hats thinking tidak memiliki urutan yang pasti. Namun, supaya diskusi berjalan dengan lebih kondusif, ada baiknya kamu mencoba urutan blue hat – white hat – green hat – yellow hat – red hat – black hat. Selain itu, tidak semua masalah harus diselesaikan dengan semua cara berpikir six thinking hats.

Dalam blog kali ini, aku akan menyertakan video yang telah aku buat mengenai The Six Thinking Hats semoga bermanfaat yaaa.



Mungkin ini aja yang bisa aku jelaskan semoga bermanfaat see you to the next bloggg...😁❤


Komentar